Merauke, KompasOtomotif – Di hari kedua, Selasa
(11/2/2014), fokus penjelajahan Avanzanation Journey wilayah Timur masih
bertualang di Merauke, Papua. Sebelumnya, rombongan telah menyambangi
tanah “abu-abu” antara Republik Indonesia dan Papua Niugini, agenda
selanjutnya mengunjungi lokasi bersejarah sekaligus menikmati keindahan
kota Rusa (julukan Merauke).
Kegiatan dimulai sejak pagi hari, rombongan ambil bagian di
iring-iringan karnaval yang digelar sebelum hari ulang tahun Merauke
ke-112 pada 12 Februari 2014. Sebagian besar masyarakat tumpah ruah di
jalan, keanekaragaman budaya terpampang jelas di “pesta rakyat” yang
digelar setiap tahun itu. Menariknya, ternyata penduduk kabupaten
terluas sekaligus paling timur Indonesia ini banyak yang berasal dari
pulau-pulau besar lain di Nusantara.
“Kaum ini sering disebut “Trans” , artinya penduduk
transmigrasi. Mereka sudah ada sejak era 80-an, hasil program
perpindahan penduduk di era Presiden Soeharto,” kata salah satu penduduk
lokal keturunan Jawa Timur yang tinggal sejak 1987.
Sejarah
Destinasi berlanjut menuju tugu
peringatan bersejarah di Tanah Miring yang merupakan lokasi penerjunan
pasukan pembebasan Irian Barat (nama sebelum Papua), di bawah komando
Mayor Leonardus Benjamin Moerdani. Mantan Menteri Pertahanan dan
Keamanan ini pernah memimpin pasukan gabungan RPKAD dan Kostrad dalam
Operasi Naga melawan militer Belanda pada 4 Juni 1962.
Sepanjang penjelajahan, lintas jalur di pedalaman menawarkan beragam
kondisi jalan. Mulai dari permukaan aspal “jerawatan” hingga penyempitan
lebar jalan. Paket suspensi Avanza memberikan kendali mantap saat
gerakan menghindari lubang. Sementara ground clearance 200 mm meyakinkan pengemudi, bahwa bagian bawah mobil tidak akan mentok, saat terpaksa melewati kontur jalan berlubang.
Rombongan Avanzanation Journey sempat melewati jembatan terpanjang di
Papua yang dinamai “Tujuh Wali-Wali” atau Maro (berdasarkan nama sungai
di bawahnya). Jalur ini menghubungkan antara Merauke dan daerah
transmigrasi sebagai penyangga pangan.
Pantai
Setelah sedikit belajar sejarah Merauke
dan Papua, perjalanan dilanjutkan namun sengaja dijadwalkan menjelang
matahari terbenam. Kali ini tujuannya salah satu objek wisata di
Merauke, pantai Lampu Satu, yang terletak di Kampung Buti. Nama uniknya
terinspirasi dari mercu suar di pesisir yang menerangi lautan kala
malam.
Berbeda dari pantai lain, di sini garis pantai terbentang jauh dan
pasirnya rapat sehingga tidak mudah hancur, memungkinkan Avanza
“bermain” puas. Saat sore, pemandangan dihiasi perahu nelayan yang
tengah beristirahat usai melaut. Momen ini diabadikan dalam wujud foto.
Formasi barisan diatur sedemikian rupa agar hasilnya bisa dijadikan
kenang-kenangan manis penjelajahan Avanza.
Sayangnya, awan gelap menutupi sang surya ketika menuju peristirahatan. Keindahan sunset pun
tersamar mega. Namun, hari ini tetap terasa sangat istimewa. Tim
Avanzanation Journey pun kembali ke penginapan untuk melepas lelah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Mengenal Ragam Budaya dan Alam Merauke "
Posting Komentar